![]() |
cover | @malut.my.id |
Digitalisasi desa di Provinsi Maluku Utara (Malut) inisiatif dan tindakan konkret dalam mempercepat pembangunan dan pemerataan informasi di wilayah Indonesia timur. Inisiatif ini digagas oleh para pegiat digital yang memiliki visi untuk mendukung pengembangan ekosistem website resmi pemerintah desa yang relevan dan efisien khususnya di seluruh kabupaten-kabupaten di Provinsi Malut.
Dengan adanya platform yang terintegrasi secara sederhana dan mudah diakses, masyarakat desa dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi penting terkait pemerintahan, layanan publik, serta perkembangan daerah.
Platform yang mendukung digitalisasi desa ini adalah malut.my.id, yang telah terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) dengan nomor tanda daftar 007675.10/DJAI.PSE/02/2025 di Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi).
"Platform ini dirancang untuk memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat terhadap berbagai informasi desa, sehingga dapat meningkatkan transparansi dan keterbukaan dalam tata kelola pemerintahan desa di seluruh desa-desa yang ada di Maluku Utara," ungkap penggagas malut.my.id, Rajif, Minggu (6/4/2025).
Melalui platform ini, masyarakat dapat melihat berbagai informasi terkait profil desa, data penduduk, sejarah desa, serta berbagai potensi yang dimiliki oleh desa-desa di Maluku Utara. Digitalisasi ini diharapkan dapat menjadi jembatan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui pemanfaatan teknologi informasi secara optimal dan relevan untuk diakses.
Selain itu, digitalisasi desa juga mencakup visi dan misi setiap desa dalam membangun wilayahnya. Dengan adanya dokumentasi digital yang dapat diakses secara luas, masyarakat dapat memahami arah pembangunan desa serta turut serta dalam berbagai program yang dicanangkan oleh pemerintah desa.
"Faktor geografis juga menjadi perhatian dalam digitalisasi desa. Maluku Utara yang terdiri dari berbagai pulau memerlukan pendekatan teknologi yang efisien agar setiap desa dapat menikmati manfaat digitalisasi tanpa terkendala oleh kondisi geografisnya. Dengan pemanfaatan internet dan teknologi komunikasi, desa-desa yang terpencil pun dapat tetap terhubung dengan dunia luar" jelas Rajif kembali.
Digitalisasi ini juga memberikan ruang bagi desa untuk memperkenalkan potensi daerah, baik dari segi ekonomi, pariwisata, maupun budaya. Melalui website desa, informasi mengenai hasil pertanian, perikanan, serta industri lokal dapat dipromosikan secara luas, membuka peluang lebih besar untuk pemasaran dan investasi skala global.
Struktur pemerintahan desa serta berbagai lembaga yang berperan dalam pembangunan desa juga dapat diperkenalkan secara lebih transparan melalui platform digital ini. Masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi mengenai anggaran desa, layanan publik yang tersedia, serta berbagai program yang sedang berjalan.
Lebih dari itu, digitalisasi juga mempermudah pemantauan Indeks Desa Membangun (IDM) serta keterbukaan informasi publik melalui Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). Hal ini memungkinkan desa untuk lebih akuntabel dalam pengelolaan data dan informasi, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa.
Dengan adanya dukungan data real-time dari BMKG, informasi mengenai kondisi cuaca dan mitigasi bencana juga dapat diakses oleh masyarakat desa secara lebih cepat dan akurat. Sementara itu, program berbasis Sustainable Development Goals (SDGs) juga dapat lebih mudah diintegrasikan dalam rencana pembangunan desa.
Secara keseluruhan program website pemerintah desa ini berkat kolaborasi antara pegiat digital di Maluku Utara, menjadi tonggak penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta untuk memberikan edukasi digital.
"Dengan adanya platform malut.my.id, desa-desa dapat lebih mandiri dalam mengelola informasi dan sumber daya, serta mempercepat transformasi digital di seluruh penjuru Maluku Utara," tutup Rajif.
0 Comments :
Berikan Komentar Anda